Jumat, Februari 08, 2008

Puisiku

PUISIKU TUKMU


Berlalu sudah waktu kita
Saat kau dan aku saling berbagi
Berakhir sudah cerita cinta
Cinta yang kita rangkai bersama
Kututup sudah lembaran bahagia
Saat senyummu hiasi hariku
Kuterima semua yang terjadi
Meski kenangan tetap menghantui
Kutulis sebuah puisi
Tukmu yang pernah hadir dihati
Kuingin kau tetap mengenang
Sosokku yang pernah hadir disisimu
Puisiku tukmu
Kenangan yang tersimpan
Meski kutau semua t’lah berakhir
Namun sosokmu pernah kuharapkan
Ada suka yang pernah kurasa
Tak kurang pula luka mengiris hati
Ada tawa yang terpancar diwajahku
Tak sedikit pula air mata menetes
Kini semua t’lah berakhir
Tinggal kenangan yang membisu
Namun tetap takkan hilang
Kisahku dan dirimu pernah bersama
Puisiku tukmu
Biar jadi sahabat membisu
Sebagai isyarat dariku
Jangan pernah lupakan diriku


Karya cipta untuk yang pernah patah hati





ESOKKAN DATANG


Petiklah hari ini
Hiasi tiap detik nafas hidup
Isi tiap ruang kosong
Penuh ceria cerita hidup
Hari ini berlalu
Esokkan datang
Kembali mengisi hari
Penuh ceria cerita hidup
Beri sentuhan indah hidupmu
Jangan lupa tuk tersenyum selalu
Beri kehangantan kisahmu
Agar jadi kenangan tak terlupa





SUARAKU

Emosi yang bermain dibenak
Suara hati yang ingin berteriak bebas
Keinginan yang ingin terwujudkan
Berkumpul jadi satu dalam jiwaku
Suaraku, ingin teriakkan semua itu
Ingin wujudkan semua inspirasi
Suaraku wakili semua keinginanku
Tuk tampilkan satu suara tuk semua
Berulang kali kucoba tuk bendungi
Suaraku yangkan keluar lepas tanpa kendali
Ketika semua kritikan terlahir tegas
Suaraku jadi bukti kepedulianku
Teriakan menggema memecah kecurangan
Membangunkan tiap jiwa picik yang bersembunyi
Tanpa pernah ada kata lelah
Suaraku kan terus berteriak tanpa henti
Suaraku takkan menyerah
Selamaku masih punya langkah mantap
Takkan pernah semangatku goyah
Karna suaraku akan terus berteriak
Teriakan tegas tak kenal takut
Tuk satu perjuangan yang kulakukan
Sampai keadilan kan terlahir
Suaraku akan terus berteriak


KAU DAN AKU

Kau menatapku, menantang
Kau menyapaku tak peduli
Kau menggodaku tak terlihat
Kau sita pandanganku saat itu
Aku menatapmu tak peduli
Aku abaikan sapamu yang membisu
Aku tepis godaan merayumu tanpa ragu
Aku palingkan wajahku darimu
Kau dan aku sama membisu kini
Kau dan aku pura-pura tak peduli
Kau dan aku bagai air dan api
Tapi tetap saling merindu juga
Kau kini tersenyum padaku
Kau kini menyapaku ramah
Kau kini merayuku berani
Kau kini menatapku tanpa ragu
Aku heran tak ingin bertanya
Aku biarkan kau mendekatiku
Aku tak peduli kau mengusiliku
Aku tetap harapkan perhatianmu
Kau dan aku kini saling tersenyum
Kau dan aku jadi yang terbaik
Kau dan aku mencoba tuk bersama
Kau dan aku kini saling suka




WANITA SOLEHA

Ada cinta yang kau berikan
Cinta sejati tak terganti
Ada nasehat yang kau berikan
Nasehat berarti takkan mati
Ada senyum yang kau berikan
Senyum tulus tenangkan hati
Ada tindakan yang kau lakukan
Tindakan berarti tuk diikuti
Kau berjalan tak kenal rintangan
Nasehatmu tak pernah lelah didengar
Kau taburi kasih sayang tuk tiap insan
Kau pujaan hati yang s’lalu dinanti
Wanita soleha,
Gurumu para kekasih sang khaliq
Peganganmu Al-Qur’an nan suci
Kekasihmu Allah yang Maha Pengasih
Hidupmu s’lalu terasa sejuk
Tersiram keimana yang trus terjaga
Kebutuhanmu s’lalu tercukupi
Oleh kesederhanaan yang terjaga
Kecantikanmu tak pernah memudar
Terjaga oleh tetesan air wudhu
Dirimu tak pernah dahaga dan lapar
Puasa s’lalu menolongmu
Sungguh hidupmu begitu bahagia
Jauh dari hawa nafsu yang merusak
Kau temukan kedamaianmu dalam aqidah
Sahabat sejati tuk kebahagiaan sejati










MENTARI

Selamat pagi mentari
Menyapa dikala pagi
Bersinar terang menerangi
Pagi hari penuh cahaya
Selamat pagi alam
Terbangun setelah terlelap
Berkat sinaran sang mentari
Pagi hari terjelang
Selamat pagi aktifitas
Bersiap-siap tuk bekerja
Bersemangat penuh disiplin
Mengejar waktu dipagi hari
Selamat siang mentari
Sinarmu makin terang
Memanasi bumi yang gersang
Terik penuh cahaya
Selamat siang kelelahan
Menebarkan rasa ngantuk
Membuat mata lelah
Semangatpun hilang
Selamat pagi mentari
Sinarmu begitu indah
Pelan-pelan menghilang
Ditelan sang malam
Selamat tidur sang mentari
Esok pagi dinanti kembali
Dibumi nusantara
Selamat bekerja mentari
Jangan pernah kelelahan terangi bumi









SANG SURYA

Berkokok ayam dipagi hari
Sang surya muncul gagah perkasa
Menyinari bumi yang gelap gulita
Memberi semangat pada tiap makhluk
Saat tumbuhan tersenyum riang
Tanaman-tanaman melepas lelah
Menghadap sang surya dengan gembira
Menyongsong hari penuh semangat
Biji-bijian mulai bercerita ria
Malu-malu menyapa sang surya
Bunga-bunga bermekaran
Menyebar pesona pada kumbang
Burung-burung bernyanyi ria
Menambah irama pagi hari
Angin bertiup sepoi-sepoi
Sang rumput menari-nari
Indahnya pagi menyapa
Sang pengembala mulai terlihat
Iringan ternak mulai berlarian
Menambah ramai suasana



Mama

Mama, kasih sayangmu tulus
Cinta yang kau berikan abadi
Belaianmu menetramkan hati
Kata-katamu penuh makna
Mama, saatku sakit kau hadir
Membelaiku penuh kelembutan
Menenangkanku kalaku gelisah
Hinggaku tertidur nyenyak di pangkuanmu
Mama, kasihmu tak mampu terbayar
Kesabaranmu tak terkira batasan
Nasehatmu tak pernah putus
Membuatku selalu tersadar
Mama, jasamu kan selalu kuingat
Kehadiranmu kan selalu kunanti
Namamu tersimpan rapat di hatiku
Takkan terganti siapapun
Mama, ijinkan diriku kelak
Membahagiakanmu walau sedikit
Merawatmu di hari tua
Karnaku ingin berbakti padamu



AYAH

Ayah, kau panutan keluarga
Kau pemimpin rumah tangga
Kau pendidik tanpa jasa
Kau penyokong sebuah rumah
Ayah, kau berjuang siang malam
Kau bekerja tanpa lelah
Kau mencari tanpa batas waktu
Tuk menafkahi keluarga tercinta
Ayah, kau kelelahan tak berkata
Kau tersenyum saat kupanggil
Kau memberi saatku meminta
Tanpa penolakan dan alasan
Ayah, jasamu tak mampu kubalas
Kasihmu tak bisa kuukir
Waktumu kau korbankan
Demi kebahagian keluarga
Ayah, kulihat kau terbaring lelah
Tanpa emosi dan kelelahan
Adakah yang bisa kulakukan
Tuk membantumu walau sedikit
Ayah, kusayang padamu
Kusimpan namamu rapat dihati
Kau panutan dalam hidupku
Kau contoh teladan dalam pilihanku
Ayah, kuingin melakukan sesuatu
Keinginan terdalam dihatimu
Mewujudkan impianmu
Membanggakanmu tuk s’lamanya
Ayah, terima kasih tukmu
Terima kasih tuk waktumu
Terima kasih tuk kasih sayangmu
Ayah pria terbaik sepanjang hidupku


MY YOUNG BROTHER


Berlarian tanpa henti
Tertawa tanpa arti
Berceloteh tak penting
Menangis manja tanpa malu
Gelagatnya meramaikan suasana
Tingkahnya menyibukkan orang sedunia
Manjanya tak terkira
Namun hati tetap terhibur
Bahasanya tak jelas
Senyum selalu dinanti
Tubuhnya mungi menggemaskan
Berlarian sepanjang hari tanpa lelah
Adikk, dia memang lucu
Dia, menggemaskan
Dia nakal
Dia suka coklat
Adikku, kadangku rindu
Tingkah nakalnya
Suaranya,
Keras menggema seluruh rumah
Adikku, dia penghibur sejati
Dia, peramai hari
Dia, suka menangis
Tapi dia tetap disayang mama

3 komentar:

Aini's corner mengatakan...

bismillahirrahmanirrahim
sungguh kata2 akan terjalin penuh makna. tapi ia punya syarat mutlak yang tak akan bisa tergoyahkan oleh sepenggal kritikan atau hujatan.adalah kepahaman
Selamat berkarya kak
Ada 'HATI' yang selalu kakak haadirklan dalam puisi2 kakak
afwan, belum sempat baca semuanya

Kebumen mengatakan...

Numpang mba.
Setelah melilhat, membaca, dan memahami karya mba. Puisi akan membawa sang pembaca larut dalam bisikannya, seolah terbang melayang menuju sang bintang. Bintang yang bertebaran dalam terangnya malam, menghiasai indahnya lekukan sang rembulan.

dani stres mengatakan...

Aduh kakak puisinya bagus banget...
suer loch jadi pengen kayak kakak...
kakak bak pujangga hebat...
yang selalu menyairkan puisi indah...
untuk membuat orang senang sedih dan bahagia,...
selalu merangkai kata untuk semua perasaan orang lain...
kak pingin donk puisinya...

he..he...