Rabu, Februari 06, 2008

Karya Ke~7

SEJUKKAN HATI DENGAN MAAF


Ditengah lelapnya sebuah kenikmatan rasa goyah selalu datang menghampiri kita, baik dalam kondisi sadar maupun tidak, menyusup kerelung hati pelan-pelan tapi pasti, kemudian mulai membisikkan sesuatu yang akan membuat bulu roma kita berdiri tegang lalu rasa tinggi hati dan angkuh mulai menyusup dan merongrong semua kesadaran kita akan sebuah makna kerendahan hati, siapakah yang mampu melakukan semua itu jawabannya tak lain hanyalah nafsu dan bisikan iblis sungguh dunia penuh tantangan itulah dunia wahai sahabat. Ambisi, kemarahan, kekuasaan dan ketenaran menjadi sebuah perjuangan mutlak begitu nikmat terasa namun sebenarnya sangat menyakitkan, namun tak mampu dirasakan oleh tubuh lalu siapakah yang merasakannya ? jawabannya tak lain adalah matahati. Matahati sumber cahaya yang bersinar begitu berkilau seperti intan permata yang begitu dipuja puji dan dikejar-kejar, yang mampu membuat seorang wanita bertekuk lutut dibawah kekuasaan seorang laki-laki, yang mampu membuat seorang wanita pasrah tanpa perlawanan, itulah permata namun seiring waktu kilauannya akan menghilang dan terlupakan begitu saja. Tapi matahati akan tetap bersinar meski kadang kilauannya menjadi tersamarkan oleh gemerlapnya dunia, oleh angkuh dan sombongnya sebuah pribadi yang rentan, namun sinarnya tetap tidak akan pernah hilang dan bentuknya tidak akan pernah berubah seperti bentuk permata yang selalu dapat didesain sesuai keinginan pembeli, tapi matahati karunia dari ilahi murni apa adanya, begitu besarnya kekuasaan tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Ditengah penuhnya gejolak kehidupan dan modelisasi, semakin maraknya tercipta pribadi-pribadi yang labil dan angkuh, hidup dalam silauan sinar dunia yang fana dan siap membakar jiwa-jiwa lemah karena kesombongan dimana rasa angkuh, pengkhianatan menjadi sesuatu yang sangat moderen dan trendi sehingga kata maaf menjadi begitu mahal harganya, sungguh hatiku terluka akan pribadi rentan. Sebuah kata-kata yang kukenal bijak awal dari sebuah rasa rendah hati dan awal dari sebuah ucapan kembali pada pribadi tak lain adalah kata “Maaf” kata yang mampu meruntuhkan segala kesombongan, kata yang mampu membuat sebuah pribadi kembali menjalin silaturrahim, kata penuh makna yang begitu besar artinya bagi jiwa yang bijaksana saling “memaafkan”. Permusuhan acap kali terjadi begitu banyaknya hal-hal atau masalah-masalah kecil yang tidak berguna yang memicu terjadinya permusuhan, semua tak terlepas dari sifat egoisme dan keinginan untuk menang sendiri sehingga begitu mudahnya kita mencelakai diri sendiri dan membuang semua kebahagiaan yang sangat berarti buat kita semua hanya karena hal sepele yang ingin diperjuangkan, adakah maknanya ?, seperti yang kita ketahui sangat tidak bermakna kita tau namun tidak mudah kita menerimanya sehingga ambisi dan kemarahan bisa menguasa kita, malahan memperbudak kita itulah salah satu kelemahan kita sebagai manusia sangat sulit untuk bersikap bijaksana. Sulitkah bersikap bijaksana ? sebenarnya sangat tidak sulit yang kita perlukan hanya kerendahan hati dan keiklasan hati. Dari hal ini kita bisa melihat kembali apa sebenarnya yang dimaksud dengan kekayaan sejati itu, orang seperti apakah yang disebut kaya ?, membaca pertanyaan itu kita pasti akan terus berpikir kekayaan itu hanya dilihat dari sisi financial, keuangan yang bermilyaran, simpanan mobil puluhan, gedung istana di mana-mana itulah kekayaan yang selalu kita bayangkan dan kita banggakan. Apa tidak sebaiknya kita sebut semua itu sebagai nafsu iblis, keserakahan yang membabi buta dan yang lebih buruknya ketidak puasan akan karunia ilahi, mengapa hal itu bisa saya klaim sedemikian rupa. Karena kita sendiri mengetahui bahwa manusia itu pada umumnya selalu tidak puas akan dirinya sendiri pada saat yang maha kuasa memberikan mereka sedikit kelebihan mereka akan menjadi rakus dan sombong jadi di mana letak rasa syukur mereka. Untuk dapat memenuhi semua ambisi mereka yang dilatar belakangi oleh nafsu dan bisikan iblis mereka akan rela melakukan apa saja tanpa berpikir panjang dengan semua resiko dan kerugian buat orang lain itulah yang selalu dikejar-kejar saat ini. Sementara kita bersama mengetahui bahwa kekayaan sejati yang kita maksudkan yaitu keiklasan yang akhirnya akan membuahkan sebuah kebijaksanaan yang akan menuntut seseorang kedalam situasi yang penuh dengan kebahagiaan sejati. Kekayaan itu akan tetap bisa terjaga jika kita bisa menjaga kata “maaf” dengan baik, mengapa saya mengkaitkan kata “Maaf” dengan topik ini ? semua berawal dari hasil pantauan dan perhatian saya terhadap lingkungan-lingkungan masyarakat bahwa pada saat-saat ini sangat sulit sekali mengucapkan kata “Maaf” seolah-olah kata maaf itu akan membuat pribadi seseorang menjadi sangat rendah dan jatuh ke dasar lubang hitam tanpa bisa kembali lagi ke dalam cahaya. Kaku sekali rasanya pada saat kesalahan terjadi orang-orang cenderung mencari kambing hitamnya atau alasan untuk bisa bergulat dengan kemarahan dan emosi, sehingga mereka dengan keras hati akan terus mempertahankan egonya dan tidak mau mengalah sedikitpun, rendahkah jika kita sedikit saja memiliki rasa rendah hati dan mengalah ?, sebenarnya tidaklah hina kita menjaga atau malah bersikap seperti itu karena sebenarnya di situlah terletak kebijaksanaan kita meski orang lain atau kita sendiri berpikir itu tindakan yang bodoh, tapi kenyataannya tidaklah seperti itu, masih ada orang-orang yang bisa melihat semua perbuatan dan tindakan kita tersebut dan mereka tidak akan mengklaim kita sebagai orang yang rendah tapi malah sebaliknya mereka akan melihat sosok kita sebagai seseorang yang bijaksana dan memiliki rasa rendah hati yang tinggi tidak berhargakan semua itu untuk kita. Sampai pada batas mana kita akan terus mempertahankan rasa egois yang akan semakin membuat matahati kita jatuh dalam kesempitan bukankah itu hal yang sangat merugikan. Padahal hati kita akan lebih sejuk bila kata “Maaf” itu menjadi sesuatu yang sangat berharga dan mudah untuk diberikan terutama dengan iklas dan tulus itulah kekayaan sesungguhnya. Tidak semua orang bisa memiliki kebijaksanaan itu semua harusnya dijaga dengan baik dari sikap dan tingkah laku sehari-hari. Masyarakat moderen seperti sekarang menjadi brutal dengan perkembangan dunia yang semakin canggih di mana rasa persaudaraan menjadi sesuatu yang langka, persaingan menuntut orang untuk berbuat kecurangan, sehingga orang-orang bisa berbuat apa saja tanpa berpikir apapun mengenai orang lain, mengambil hak orang lain, mengintimidasi orang lain semua menjadi hal biasa tanpa keraguan dan rasa takut akan azab dan dosa di kemudian hari. Kalangan masyarakat kita telah dibutakan oleh semua itu pikiran-pikiran mulai dikacaukan oleh hal-hal yang bersifat pleksibel tanpa pernah melihat apa kerugian yang diperoleh dari sifat pleksibel itu. saya tidak pernah bermaksud untuk mengklaim atau menjatuhkan masa-masa moderisasi seperti jaman sekarang ini, hanya saja memang kebanyakan masyarakat muslim kita telah begitu banyak melakukan penyimpangan dari hal-hal seperti ini mereka seolah-olah kehilangan jati dirinya sebagai masyarakat yang islamiah, rasa rendah diri mulai berangsur-angsur hilang dari pribadinya sehingga menjadi sosok yang sangat keras dan kaku. Jadi bayangkan saja bagaimana mereka bisa memaafkan orang lain jika diri sendiri saja mereka tidak bisa memaafkan dengan cara meresapi semua kesalahan yang kita lakukan, menimbang kembali perkembangan yang berada di era globalisasi sekarang semua kembali ditata dengan aturan-aturan islami yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari diri kita sehingga lahirlah sebuah karakter kuat dan kokoh untuk menjaga kesucian dari diri dan pemikiran kita. Semua itu harus diawali dengan cara memaafkan diri kita sendiri terlebih dahulu atas semua kesalahan kita, kemudian menyejukkan hati dengan manfaat dari kata-kata memaafkan itu InsyaAllah semua itu akan menentramkan pikiran dan tubuh kita, bukankah semua akan terlihat begitu indah dan menarik. Tidaklah susah jika kita bisa menggali semua makna-makna yang berada didalam hadist dan Al-qur’an yang merupakan pedoman dalam hidup kita, semua aturan berada di sana tersurah dengan tepat dan benar, semua keadilan dan aturannya ada di dalamnya kita hanya perlu menggali dan mengambil manfaatnya namun tetap saja terasa sulit. Untuk saudara-saudari tercintaku sejukkanlah hati kita dengan saling memaafkan, hindari permusuhan, perbedaan suku, karakter, pemikiran dan semua sikap yang dapat menjerumuskan kita kepada hal-hal yang mampu membutakan matahati kita, jauhilah semua masalah itu mari kita duduk bersama mendengar ceramah, kajian-kajian ayat suci yang lebih bermanfaat daripada hanya sekedar duduk mengerumpi tanpa karuan dan tidak memberikan hasil apapun, jauhilah perasangka buruk terhadap orang lain, berilah maaf pada orang-orang yang telah berbuat kesalahan pada kita mari kita sejukkan hati kita dengan saling memaafkan. Kekuatan kita sebagai kaum muslimah sangatlah kuat dan kokoh, semua bisa menjadi kekuatan yang takkan bisa dikalahkan oleh siapapun dengan cara bersatu, saling menyatukan inspirasi dengan begitu kita bisa kembali menata kehidupan masyarakat kita yang islamiah. Jangan hanya mampu mengkritik sebagian masyarakat kecil yang memerlukan bimbingan dari kita, tapi cobalah untuk bisa menjadi guru bagi mereka, mengajari mereka nilai-nilai luhur yang kita ketahui tanpa pernah mengharapkan imbalan apapun juga semua harus didasari oleh rasa iklas dan tulus. Siramilah hati kita dengan iman dan sejukkan hati kita dengan saling memaafkan atas semua kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, karena kita adalah manusia yang selalu ingin dimaafkan dan meraih kebahagian dunia dan akhirat.
By Fitrie

Tidak ada komentar: