Rabu, Februari 06, 2008

Karya Ke-6

KUBERI CINTA DENGAN IKLAS


Cita-cita dan perjuangan hidup seorang insan dalam meniti kehidupan di dunia berada pada puncak untuk meraih cinta sejati, itu hal yang selalu terpikirkan dalam kepala setiap insan, saya, anda, mereka, bapak, ibu, kakak, adik atau siapapun juga ingin merasakan indahnya sebuah cinta, tentunya yang tulus dan setia. Kadang kita bertanya pada diri sendiri sebatas apakah rasa cinta itu, jika kita berpikir cinta itu sangat luas sekali, tak berbentuk namun cinta sebuah kenyataan bisa memberikan kasih sayang, kehangatan, kegembiraan malah kadang kesedihan. Tapi semua itu tidak menyurutkan semangat kita untuk tetap mencintai dan merindukan indahnya sebuah percintaan. Yang menjadi pertanyaan kita sekarang seperti apakah cara mencintai itu, jawabannya sangat beragam semua tergantung dari pribadi orang masing-masing, setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan rasa cinta mereka, namun semua akan terasa sama jika cinta itu diberikan dengan tulus. Seperti yang kita alami dan teman-teman semua alami, awalnya kita hanya seorang insan biasa yang sama sekali tidak mengenal apa itu yang disebut kekasih atau sosok yang kita cintai, waktulah yang membuat kita berubah mengenal semua hal itu. Pada saat kita dan beberapa orang teman memasuki masa remaja, beberapa orang diantara kita mulai mengenal topik mengenai percintaan dan tak sedikit yang ingin segera merasakan manisnya percintaan, tapi ada juga yang ternyata begitu mengangungkan sebuah takdir dan keiklasan rasanya begitu tulus dan membahagiakan jika kita kembali mengingat hal itu, betapa daku ingin berikan cinta dengan iklas. Kemudian kita kembali berpikir bagaimanakah saya harus menjaga cinta itu di situ akan muncul beberapa pertanyaan dan masalah. Seperti sebuah kisah pada saat seorang sahabat menemui saya, dengan wajah murung dan gelisah dia datang menemui saya, ada kesedihan di wajahnya yang terlukis jelas meski dia tidak mengatakannya dengan jelas. Sehingga sayapun bertanya ada apa dengan sahabat ?, menahan kesedihan dan rasa ketidak berdayaan diapun mulai bercerita dengan kisah yang dialaminya. Cintaku dengan orang yang aku cintai tidak direstui oleh orang tuaku. Terus terang saja mendengar kata-katanya kepala saya mulai berdenyut tidak karuan, saran apa yang harus saya berikan jika saya tidak pernah berada di posisi sahabat. Namun tidak mungkin saya mengabaikan orang yang datang pada saya untuk meminta sebuah saran atau nasehat saya abaikan begitu saja. Makanya dengan segala kelemahan saya dan kekurangan saya mengembalikan semua masalah itu kepada diri kita sendiri. Rasa yang paling tidak disukai manusia itu adalah kepahitan. Kepahitan itu adalah puncak dari semua permasalahan yang sangat berat dan menyedihkan, perasaan yang sangat susah untuk disembuhkan, perasaan yang sangat sulit untuk diterima kenyataannya. Mungkin saat itu saya tidak bisa memberikan jawaban maksimal pada sahabat karena terbatasnya masalah yang saya alami waktu itu, namun sekarang jika mereka meminta saran seperti itu saya dengan lantang dan yakin bisa mengatakan obat dari semua penyakit adalah keiklasan, itulah obat paling mujarab, sebenarnya kita tau tapi untuk mendapatkan keiklasan itu tidaklah mudah dan tidak juga susah semua memerlukan kesabaran dan waktu. Kenapa saya bisa mengatakan hal demikian karena saya sendiri juga pernah menjadi seseorang yang sama di posisi seperti anda, posisi pada saat kita merasa begitu terluka dan menyedihkan, diabaikan malah merasa disia-siakan sungguh sangat menyakitkan, tapi terlepas dari semua itu apakah air mata bisa menyembuhkan semua luka itu, tangisan bisa mengembalikan semuanya seperti semula, menyalahkan diri sendiri bisa memperbaiki sesuatu yang telah berlalu, jawabannya “TIDAK”. Lalu apa yang harus kita lakukan ? semuanya biarlah kita kembalikan kepada yang maha kuasa, kepada yang maha pengasih dan penyayang, kepada yang maha bijaksana dan adil, kepada yang maha kuasa dan perkasa, hanya kepadanyalah kita bisa mengembalikan persoalan yang mengganjal di hati kita, dengan cara iqhtifar, berzikir, sholat malam, bersedekah, dan membaca buku-buku bermanfaan dan mendengarkan ceramah-ceramah yang bisa membangkitkan ketaqwaan kita kepada sang khaliq, itulah solusi terbaik yang bisa saya sarankan karena saya telah melakukan semua itu dan Alhamdulillah hasil yang saya dapat sangatlah bermanfaat, beban masalah itu bisa hilang tanpa bekas seolah-olah terangkat begitu saja dari hati dan hilang tanpa meninggalkan sisa apapun, inginkah anda seperti saya kalau ingin ya lakukan apa yang saya lakukan InsyaAllah semua akan berhasil. Namun kadang hal-hal seperti yang saya katakana tidaklah begitu berarti buat semua orang, kita kembali lagi kepada kisah sahabat yang pernah mendatangi saya untuk meminta sebuah saran. Saat itu dia mengeluhkan pada saya bahwa dia berpacaran atau memiliki seorang kekasih yang ternyata sangat agresif dan begitu hausnya akan belaian kasih sayang, pada saat itu saran yang dapat saya berikat juga tidak lebih baik dari kisah yang pertama terus terang saja pada saat itu saya sama sekali tidak mengenal apa itu dunia pacaran, saran terbaik yang waktu itu saya berikan mungkin sangat egois dan membuat seorang sahabat merasa kesal karena saya menyuruhnya untuk meninggalkan sang kekasih. Alasannya cukup jelas kenapa saya menyarankan hal itu. Semua karena pada awalanya sahabat adalah seorang gadis yang selalu memelihara dirinya dari hubungan kasih yang dapat menimbulkan hawa nafsu, tapi karena rasa iba dan kasihan melihat seoarang pria yang labil dan hampir kehilangan arah dari jalur positif dia menjadi termotivasi untuk bisa mengubah karakter sang kekasih terus terang saya katakan dia tulus dan saya merasa salut. Namun apakah semua niat tulus dan kebaikan yang ingin kita berikan pada seseorang akan dapat berjalan dengan mudah tanpa usaha dan cobaan ?, salah besar jika kita mengatakan benar. di sinilah letak ujian untuk kita dan sang kekasih di sinilah Allah menguji kita dan di sinilah iblis dan setan akan menggoda kita jadi jangan coba untuk bersikap lengah sedikitpun karena itu akan menghancurkanmu. Di situlah letak kelemahan sahabat, awal niatnya yang tulus ternyata dapat diubah oleh seorang kekasih menjadi sesuatu yang sangat berlawanan dengan hati nuraninya. Berkat kekuatan iman dan ketaqwaannya pada sang khaliq keraguan selalu menghantui hatinya namun ternyata nafsu tetap bekerja sama dengan iblis sehingga air mata ketidak berdayaan yang ditetesinya menjadi bukti bahwa dia masih memiliki kesadaran dan rasa bersalah pada yang maha kuasa karena telah membiarkan dirinya terlena dan terlelap dalam percintaan yang sangat buruk dan penuh kemungkaran, pada akhirnya merasa jenuh dan terus dihantui perasaan bersalah dia meninggalkan sang kekasih, ternyata dari semua peristiwa itu dia mendapatkan pencerahan tak begitu lama dari peristiwa tersebut dia bisa mendapatkan seorang kekasih yang jauh lebih baik hingga menuju ke pernikahan dan sekarang telah hidup berbahagia dengan suaminya, semua karena dia telah memberikan cinta dengan tulus pada seorang laki-laki yang merupakan pilihan terbaik yang di berikan Allah SWT kepadanya, ternyata kisah cintanya jauh lebih indah dan terhormat. Kisah-kisah seperti itu sangat sering sekali terjadi semua merupakan sebuah proses untuk menuju sebuah kehidupan baru yang lebih terhormat. Dari beberapa kasus di atas bukakah kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa yang paling penting bagi kita adalah kesabaran. Seperti yang kita ketahui keterburu-buruan itu merupakan sumber dari sebuah kecelakaan, karena sesungguhnya suatu keputusan yang diambil tidak terburu-buru merupakan sesuatu yang kelak akan menjadi sebuah keputusan yang sangat baik dan benar Allah hanya menguji kesabaran kita mampukah kita bertahan menunggu semua itu dengan sabar dan orang sabar pasti akan mendapatkan kemudahan dikemudian hari sebuah keputusan matang yang akan menjadi terbaik dalam kehidupannya. Jadi jangan pernah meremehkan kesabaran itu karena kalau sampai anda melakukan hal itu suatu saat anda pasti akan menyesalinya, karena di hadapan Allah manusia yang paling mulia itu adalah manusia yang selalu taat dan yakin akan kekuasaannya. Jadi apa lagi yang harus kita bingungkan bukankah kita telah diberi kemudahan oleh Allah jadi syukurilah semuanya. Kita kembali lagi kepada kisah berikutnya pada saat seorang sahabat mendatangi saya seperti biasa sahabatpun menceritakan masalahnya yang sangat mengganjal hatinya dan hampir membuat dia kehilangan semangatnya dalam menyelesaikan studinya. Sahabatku seorang gadis yang saat itu masih dalam studi menyelesaikan kuliah pada tinggat akhir sekitar satu tahun lagi dia akan segera mendapatkan gelar SP, namun dalam masa-masa tersebut pada saat dia harus berkosentrasikan pikiran pada kuliah tingkat akhirnya sahabat mendapat lamaran dari seorang laki-laki yang saat itu juga sedang mengambil studi S2 di salah satu Negara asia Malaysia, meski baru bertemu beberapa kali pada acara keluarga dan tidak ada interaksi ataupun komunikasi berlebihan ternyata lamaran tersebut tetap membuat sahabatku merasakan kegundahan untuk menolaknya, ternyata benih-benih cinta tumbuh dengan sendirinya secara alami hingga dia berani untuk mengambil keputusan menerima lamaran tersebut pernikahanpun terjadi, masalah mulai terjadi karena keduanya harus menjalani hubungan jarak jauh. Sang suami ingin sang istri tetap melanjutkan studinya sampai selesai, sehingga dia harus rela berpisah dengan istrinya memang terasa berat tapi ternyata semua masalah itu tidak menyurutkan semangat sahabat karena motivasi dari sang suami dan perhatian suami meski dari jarak yang cukup jauh membuat sahabat bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, pada saat kami bertanya dengan mudah dia menjawab “semua karena kesabaran saja, yang penting kita punya ikatan sah dan saling percaya sehingga semua itu menjadi motivasi dan semangat buat kita masing-masing agar bisa segera bersama” sungguh jawaban yang sangat mengharukan, tidak semua insan bisa bersikap seperti mereka Alhamdulillah yang saya lihat mereka tetap langgeng dan selalu saling mendukung dan sekarang sedang menunggu kelahiran anak keduanya semoga Allah selalu merahmati mereka amin. Jika kita lihat bertapa berharganya sikap-sikap yang mereka tunjukan semua karena mereka memberi cintanya dengan tulus untuk satu harapan kebahagian sejati dan rasa tidak pernah takut kalau ada sedikit waktu mereka yang harus dikorbankan semua karena ujian untuk kesabaran ternyata hasilnya sangat membahagiakan, sungguh kisah-kisah yang sangat mengharukan. Jika kita lihat dan tinjau banyak sekali kisah-kisah berharga seperti ini, mampukah kita untuk mengisi catatan dari kisah-kisah berharga seperti mereka. Tentu saja bisa jika kita bisa memberikan cinta dengan tulus pada tiap kehidupan yang kita sapa maupun yang menyapa kita, pada sang tumbuhan yang menghiasi taman kita, pada sang sahabat yang menemani perjalanan kita, pada sang fajar yang selalu menerangi pagi hari kita. Ungkapan cinta yang tulus yang selalu bersemi indah dihati kita yang selalu ingin mekar dan tumbuh semakin kuat agar kita dapatkan makna sesungguhnya dalam hidup kita, menyejukkan kita dikala gelisah, memberi senyum hangat pada tiap persinggahan warnailah hidup kita dengan berjuta rasa cinta sapalah pagi hari dengan semangat dan kegembiraan sehingga cinta kita dapat terasa oleh semua kehidupan yang berada disamping kita.
By Fitrie

Tidak ada komentar: