Kamis, Juli 03, 2008

MYDIARY

MY DIARY

Pagi hari yang cerah tanggal 23 juni 2008 aku pergi jalan-jalan dengan kakak sepupuku dan dua orang adik kelasnya dikampus. Maklum kakak sepupuku sudah bekerja di salah satu instalasi pemerintah, berhubung ada penataran di kota kebanggaan mahasiswa aceh di banda aceh seharian itu kami pergi berjalan-jalan bersama mereka. Kami singgah di mesjid raya untuk melakukan sholat zhuhur tapi berhubung dua orang diantara mereka memakai celana jins akhirnya kami terpaksa harus pergi karena tidak diijinkan masuk. Kakak sepupuku sempat protes karena tujuan kami ke mesjid untuk menunaikan ibadah tapi tatacara pengusiran yang dilakukan seorang satpam sangat mengecewakan kami, kenapa saya katakan seperti itu karena si satpam sama sekali tidak memiliki etika untuk menjelaskan kenapa kami harus diusir, dia mengusir kami seperti mengusir seekor kucing yang sedang berusaha mencuri ikan tentunya hal itu sangat mengecewakan.
Akhir kata kami kembali, aku yang memakai rok juga harus undur diri untuk mencari mesjid lain untuk menunaikan ibadah sholat zhuhur. Akhirnya kami singgah ke mesjid lamprit yang baru saja selesai dibangun dan ini pertama kalinya kami memasuki mesjid tersebut, di mesjid ini tidak ada pengusiran yang dilakukan seperti di mesjid Raya Baiturrahman kamipun melaksanakan sholat zhuhur berjamaah suasana di dalam mesjid cukup sejuk dan tenang. Adik kelas kakakku masih teringat dengan peristiwa pengusiran yang kami alami barusan sampai dia berulang kali mengatakan baru kali saya di usir dari mesjid katanya. Apa lagi dia seorang mahasiswi yang berasal dari luar aceh, adik kelas kakakku berasal dari jawa timur, dia berada di aceh ikut bersama kakaknya yang dipindah kerja ke banda aceh. Baginya itu merupakan pengalaman pertamanya yang membuat dia merasa sedikit terheran-heran dengan pengusiran tersebut.
Usai sholat zhuhur kami berpisah dengan adik kelas kakak sepupuku karena dia harus kembali kekampus untuk bertemu dosennya, kamipun menunggu di dalam mesjid suasana di dalam mesjid yang ramah dan tenang membuat kami sangat nyaman. Usai semua masalah di kampus adik letting kakakku selesai kami pergi berjalan-jalan ke ulee lheu, salah satu pantai yang cukup terkenal di aceh kami berkeliling pantai ulee lheu kemudian melihat dermaga tempat merapatnya kapal barang kami singgah dan duduk di tempat tersebut sambil menikmati tenangnya air laut tersebut yang sama sekali tidak berombak di kawasan kolam tempat merapatnya kapal. Banyak perubahan yang aku lihat jika di bandingkan dengan beberapa minggu terakhir saat aku berkunjung ke pantai tersebut meski pembangunan pelabuhan tersebut belum selesai sepenuhnya. Kami duduk berempat sambil terus memandang laut menunggu waktu sampai tiba untuk berbuka puasa karena hari itu kami kebetulan semua sedang berpuasa sunah senin.
Aku melihat langit mulai sedikit mendung meski sinar mentari masih terlihat cerah namun cuacanya tidak begitu panas dibandingkan beberapa jam yang lalu, gerimis mulai berjatuhan kami berempat bersiap-siap pergi untuk mencari tempat yang tepat untuk berbuka puasa. Namun kedua adik letting kakakku sempat singgah sebentar di garis pantai ulee lheu dan merasakan senjuknya air laut yang beriak agak tenang karena berada di dalam kawasan pemecah ombak. Mereka kelihatan begitu asiknya bermain air dan membiarkan riak-riak kecil menerjang kaki mereka lalu mereka berlari kecil menghindari riakan ombat tersebut agar tidak membasahi pakaiannya, tak begitu lama kami pergi mencari tempat berbuka puasa.
Kami singgah di sebuah café terdekat karena waktu berbuka puasa tinggal beberapa menit lagi tidak terkejar jika kami pergi ke tempat tujuan pertama. Kami singgah di café tersebut segera memesan makanan tentunya di dahulukan dulu sebotol aqua untuk berbuka puasa, lalu kami berempat segera melakasakan sholat magrib. Setelah semua kewajiban selesai kami duduk menunggu pelayan membawakan pesanan kami. Beberapa kali mereka lewat membawakan makanan ternyata pesanan itu bukan untuk kami, sementara kami sudah cukup kelaparan karena terus berkeliling sejak tadi pagi.
Saat duduk itulah kami melihat sekeliling café tersebut semua terlihat berpasang-pasangan kelihatan begitu mesra dengan pasangannya masing-masing. Kami berempat yang semuanya perempuan berusaha untuk mengabaikan mereka namun sesekali pandangan kami tetap teralih pada mereka, kakak sepupuku mulai jenuh melihat pasangan-pasanagan tersebut dia mulai bicara dengan sindiran-sindiran pedas kami berusaha meredamnya. Sebenarnya kami sendiri juga merasa jenuh dan jengkel melihat pasangan-pasangan itu namun apa boleh buat mereka sendiri tidak perduli pada diri sendiri, rasa malu sama sekali sudah memudar dari jiwa mereka. Mereka bisa berbuat seperti itu di depan umum padahal jelas mereka tau bahwa aceh telah memberlakukan syariat islam namun kenapa hal-hal seperti itu bisa terjadi. Kita jadi bertanya di mana saat ini syariat islam, kenapa syariat islam tidak mampu menjangkau tempat-tempat tersebut. Kakak sepupuku dan adik lettingnya jadi berkata tadi kita ke mesjid di usir kenapa sekarang malah di jam magrib pasangan-pasangan itu bisa bersikap seperti itu seenaknya, mana lagi kami melihat mereka sama sekali tidak melakukan sholat magrib. Kami bisa maklum mungkin si cewek sedang datang bulan lalu bagaimana dengan cowoknya apa dia juga sedang datang bulan kalau memang iya berarti ini peristiwa langka dong.
Sampai akhirnya kami pulang aku melihat pasangan tersebut masih juga berduaan, tanpa malu mereka memperlihatkan kemesraannya di depan umum rasanya sangat tabu untuk daerah aceh namun apa boleh buat hal seperti itulah yang saat ini sedang merajalela di aceh, mereka mempermalukan dirinya sendiri dengan sadar dan bangga dengan budaya barat begitulah meraka.
Akhir kata itulah pengalaman perjalananku hari ini, aku yakin yang aku lihat itu hanya sebagian kecil dari beberapa keganjalan yang ada di aceh, masih banyak keganjalan-keganjalan lainnya yang luput dari pandanganku dan begitu terisolir oleh jangkauanku, aku hanya berdoa semoga setiap perbuatan seperti itu Allah memberi petunjuk dan mengetuk pintu hati mereka untuk kembali bercermin diri dan melihat siapakah diri kita sebenarnya, sebelum semuanya terlambat.
Ctt: 6/23/2008 (18.40 Wib)

1 komentar:

Dongeng Kak Awam mengatakan...

Itu satpamnya, mungkin belum masuk islam. Harusnya Fitria minta dia baca syahadat dulu. :D