Kejujuran kadang terasa pahit saat kebenaran terbukti
Banyak peristiwa dan masalah yang terjadi
Namun kejujuran tetap di cari dan di nanti
Karna kejujuran nafas murni dalam kehidupan
Saat sebuah problema menghadang semua mencari kebenaran
Saat kebenaran di nanti kejujuran yang mampu buktikan
Lelah dahaga menutup mata hati saat nurani membisu
Saat itu kejujuran dipertanyakan dimanakah dia ?
Percaya selalu terlontar dari mulut
Semua tampak mudah tak terbeban
Namun saat semua menuntut bukti
Kepalsuan yang terlihat nyata
Jiwa kadang bertanya-tanya
Mengharap sebuah ketenangan
Saat kejujuran dan kepercayaan
Menjadi sahabat sejati dalam hidup
Tiada keindahan selain itu
Tiada kedamaian yang bisa diraih
Pabila kejujuran dan kepercayaan ternoda
S’mua hanya tinggal keping-keping kehancuran
( 2 )
PEJUANG SEJATI
Dulu kulihat dia tertawa riang
Dulu kulihat dia berlari bebas
Dulu kulihat dia bersikap manja
Dulu dialah penghibur hatiku
Tingkahnya konyol
Berlari ke sana ke sini
Tanpa arah dan tujuan
Menyibukkan orang sedunia
Tangannya terentang lebar
Seolah ingin merangkul bumi
Tawanya menggema
Mengisi tiap ruang
Kini kulihat dia diam membisu
Kini kulihat dia menangis sedih
Kini kulihat dia menutup diri
Kini dia mengusik sanubariku
Bencana menyapa
Kesedihan melanda
Insan tak berdosa pergi
Tanpa salam perpisahan
Mama kudengar dia memanggil
Air mata menetes di wajah polosnya
Ayah kudengar dia memanggil
Usapan air mata di pipi bukti kesedihannya
Mereka tiada berdosa
Mereka tiada bersalah
Mereka insan lemah
Mereka mengenal duka
Jangan palingkan muka darinya
Jangan abaikan mereka
Ulurkan tanganmu untuknya
Kita harapan mereka
Anak-anak insan lemah tiada daya
Sosok mungil penuh kemanjaan
Namun kini di selimuti duka
Mampukah mereka bertahan ?
Dalam kerapuhan hatinya ?
Jangan meyerah adik-adik
Teruslah berjuang dalam hidup
Karna kalian pejuang sejati
Tanpa senjata di tanganmu
Untuk anak-anak korban tsunami dan keponakan tercintaku yang kehilangan kedua orang tuanya di usianya yang masih sangat belia.............................................................
( 3 )
MANUSIA
Manusia begitu lemah dan rapuh
Sangat mudah tergoda oleh kenikmatan dunia
Begitu cepat terlena dalam buain hampa sesaat
Tanpa pernah berpikir tuk berpaling kekanan
Namun penyesalan selalu datang
Saat jiwa raga tiada lagi berkuasa
Hanya tersisa kerapuhan usia yang kan berakhir
Ketakutan saat maut kan datang menjemput
Tangisan tampak terasa begitu pilu
Ratapan mohon pengampunan tiada berhenti
Menunggu waktu yang tersisa sedikit
Memohon pengampunan dari yang maha kuasa
Andai hati tak membeku tiada kegelisahan yang terasa
Andai jiwa tak terkotori begitu damai kehidupan
Namun smua tinggal angan karna waktu t’lah berlalu
Karna waktu tak mungkin tuk di ulang kembali
Dalam detik-detik akhir insan insaf
Mencari arti hidup yang saat itu terlupakan
Kini terdengar ratapan pilu lirih penuh penyesalan
Cukupkah waktu itu tuk bertobat ?
Smua menjadi rahasia ilahi
Namun satu hal yang selalu teringat
Takkan ada kata terlambat
Tuk memohon ampunan pada yang kuasa
Puisi yang fitrie buat untuk orang-orang yang selalu merasakan kenikmatan pada dunia namun tetap jiwa merasakan kehampaan karena sejatinya manusia tetap harus kembali pada sang penciptanya.
( 4 )
RENUNGAN
Pernahkah kamu menanyakan pada diri sendiri
Apa artinya sebuah kehidupan dalam catatanmu
Ketika kamu memulai langkahmu di setiap hari
Berapa kalikah kamu berbuat dosa hari ini
Kehidupan sebuah napas yang takkan abadi
Tiap harikan ada perubahan tanpa terduga
Sebuah gambaran misteri yang tak pernah terpecahkan
Inti dari sebuah perjalanan hidup manusia
Ketika malam mulai menjelang kegelapan terasa pekat
Saat itu menjadi sebuah pertanyaan yang mencemaskan
Adakah hari esok tuk bisa di jalani kembali
Sampai mentari kembali menyapa di pagi hari
Malam waktu yang panjang penuh kesunyian
Waktu di mana debaran hati makin terasa keras
Saat manusia mulai mengingat semua tindakannya
Malam menjadi sahabat tuk bertaubat
Renungan akan terasa berat di hati
Kesadaran akan membawa penyesalan
Ketakutan membuat raga terguncang
Malam akan menemani dalam kesunyian
Ingatlah air matamu hari ini bukti penyesalan dirimu
Janganlah malu tuk menangis malam ini karna itu kesadaranmu
Teguhkan dirimu dalam satu tekat kuat
Hingga langkahmu menjadi lurus tanpa hambatan
Karna kehidupan takkan berlangsung lama
( 5 )
SUJUD PADA-MU
Kala masa ingin mendekat tuk sebuah akhir
Termenung duduk dalam kesepian malam
Saat mata terlena dalam gelapnya malam
Kesunyian begitu pekat dan mencengkam
Hati, mengingat nama-Mu
Air mata menetes tanpa henti
Mulut kaku tiada daya
Diri menangis dalam penyesalan
Tuhan jika waktu telah tiba
Raga kaku tiada berdaya
Semua hilang tak berulang
Bagaimana nasib kelak ?
Kini tersesali semuanya
Penyesalan yang masih singgah
Waktu yang masih ada
Kesempatan terakhir tuk bertobat
Ijinkan terucap pengampunan
Atas dosa yang tak sedikit
Berilah waktu sedikit
tuk bersimpuh padamu yang kuasa
( 6 )
GADIS BERKERUDUNG
Gadis berkerudung tertutup auratmu
Lemah lembut tutur katamu
Bijaksana tiap tindakanmu
Kau sosok idaman tiap masa
Gadis berkerudung langkahmu mantap tak tercela
Senyummu menyejukkan tiap hati yang gersang
Perjuanganmu tak pernah mengenal kata meyerah
Saat godaan kian menjebakmu dalam kefanaan dunia
Tanganmu selalu terangkat tuk sebuah doa
Mulutmu tak pernah berhenti menyebut sang ilahi
Sujudmu penuh keiklasan dan ketulusan
Kau wanita idaman sepanjang masa
Tak pernah kau mengeluh akan penderitaan
Tak pernah kau terjebak akan rayuan
Karna hatimu penuh cahaya keimanan
Takkan hilang walau di akhir masa
Kau bagai bintang terang di kegelapan malam
Kau laksana rembulan menerangi di kala malam
Kau laksana mentari terang di sepanjang siang
Namun kau jauh dari jangkauan tak tersentuh
Gadis berkerudung damainya hidupmu
Penuh kesederhanaan tanpa keluhan
Sabarnya dirimu menghadapi cobaan yang s’lalu datang
Tanpa keluhan dan ratapan nasib
Hatimu tetap terjaga dari dosa
Kesadaranmu takkan hilang sepanjang masa
Demi waktu yang akan datang
Saat kehidupanmu menjadi amalam di akhir nanti
( 7 )
SAHABAT
Saat ku menangis kau menghiburku
Saat ku butuh kau hadir tanpa sela
Kau ulurkan tangan tanpa alasan
Kau rangkul aku tanpa curiga
Kutatap bening matamu
Cahaya kedamaian yang kudapat
Kupandang wajahmu
Senyum hangat menghias bibirmu
Sahabat adakah kasih yang murni
Adakah cinta yang abadi
Adakah kesetiaan tanpa batas
Ada dan itu ada padamu wahai sahabat
( 8 )
KEHIDUPAN
Duhai kehidupan
Peluk daku dalam hangatnya masa depan
Agarku dapat kejelasan dalam hidup
Agar ku miliki kebahagiaan yang kuimpikan
Duhai kehidupan
Pantaskah kutangisi hidup ini
Andai smua tak terjadi
Takkan ada air mata yang menetes
Duhai kehidupan
Biarlah smua kuhadapi dengan iklas
Sampai kebahagiaan sejati kumiliki
Kukan tunggu dengan sabar
Duhai kehidupan
Begitu ragam dan macamnya problema hidup
Terasa berat saat kehidupan menyapa
Remuk hati terasa
Duhai kehidupan
Kapan kebahagiaan sejati jadi milikku
Dalam penantianku yang begitu lama
Ketika janji sejati bisa kumiliki.
( 9 )
RINTIK-RINTIK HUJAN
Mendung terlihat diluar
Rintik-rintik hujan membasahi jalanan
Aku terjebak di tengah persimpangan
Dingin memandangi sekeliling
Hujan mulai turun
Deras menyentuh sang bumi
Orang-orang mulai panik
Berlarian mencari tempat berteduh
Kulihat kelangit biru
Sang surya tersembunyi di balik awan
Ku lihat arlogi ditanganku
Ada waktuku yang telah hilang
Lari-larian kecil tanpa henti
Wajah dengan tawa kecil memandang diri
Tampak gembira dengan senyum
Pandangan jalanan makin gelap
Kapankah hujan kan berhenti ?
Kutanya pada diri sendiri
Agar aku bisa kembali
Melakukan aktifitas hari ini.
( 10 )
SALAM PERPISAHAN
Kutitipkan sebuah salam pada ayah ibu
Ketika ku melangkah tuk masa depan cerah
Doa mereka menyertai tiap langkahku
Tuk kesuksesan ku di masa depan
Kian hari kulalui sendirian
Tanpa sapa dan hadir mereka
Terasa berat menyesakkan dada
Namun kulalui dengan tegar
Waktu kian berlalu
Banyak hal yang kulihat
Hambatan menyertai langkahku
Kekejaman makin mengusikku
Ada kisah sedih yang kulalui
Ada kekejaman yang kuhadapi
Smua menjadi perjuangan
Tuk meraih masa depan yang cerah
Kini langkahku terhenti
Saat rintangan makin membelenggu
Menghentikan perjuanganku
Kuterdiam terpaku tanpa kata
Mama ku ucapkan salam perpisahan
Ayah ku tak mampu banggakanmu
Kini ku terlelap dalam tidur
Saat dia merenggut nyawaku dengan kejam.
Untuk anak-anak korban kekejaman STPDN
( 11 )
OH DUNIA KU
Oh duniaku (bumi)
Tiada kejam dan salah dirimu
Hanya kami yang kurang sadar
Membuatmu sedih dan kecewa
Oh duniaku (bumi)
Begitu tuanya umurmu kini
Terasa kerapuhan tubuhmu
Hingga bencana datang tiada henti
Oh duniaku (bumi)
Kusadari waktu semakin singkat
Saat kami bermanja padamu
Namun begitu sulit tuk sadari
Oh duniaku (bumi)
Dimanakah ku harus berdiri
Saat tubuhmu semakin tua
Hanya keimanan pengokoh langkahku
Oh duniaku (bumi)
Sungguh dulu terasa indah
Kicauan burung terdengar merdu
Nyanyian alam bersenandung ria
Oh duniaku (bumi)
Sejukknya dirimu dulu
Menghantarkan kedamaian tiap hari
Saat rupamu terlihat segar (hijau)
Oh duniaku (bumi)
Kini kulihat kerutan di rupamu
Kini terasa panas nafasmu
Kau seolah kan menghilang di suatu saat
Tiada kejam dan salah dirimu
Hanya kami yang kurang sadar
Membuatmu sedih dan kecewa
Oh duniaku (bumi)
Begitu tuanya umurmu kini
Terasa kerapuhan tubuhmu
Hingga bencana datang tiada henti
Oh duniaku (bumi)
Kusadari waktu semakin singkat
Saat kami bermanja padamu
Namun begitu sulit tuk sadari
Oh duniaku (bumi)
Dimanakah ku harus berdiri
Saat tubuhmu semakin tua
Hanya keimanan pengokoh langkahku
Oh duniaku (bumi)
Sungguh dulu terasa indah
Kicauan burung terdengar merdu
Nyanyian alam bersenandung ria
Oh duniaku (bumi)
Sejukknya dirimu dulu
Menghantarkan kedamaian tiap hari
Saat rupamu terlihat segar (hijau)
Oh duniaku (bumi)
Kini kulihat kerutan di rupamu
Kini terasa panas nafasmu
Kau seolah kan menghilang di suatu saat
(12)
DUNIA KU
DUNIA KU
Dunia ku,
Kefanaan kian terasa
Kesalahan menjadi kesenangan
Dosa jadi trend moderen
Tiada lagi jati diri sejati
Dunia ku,
Awan hitam mulai menyelubung
Menutup tiap mata hati
Tumpulkan keimanan dalam jiwa
Kesesatan jadi ambisi
Dunia ku,
Samar ku dengar ratapan pilu
Lirih dalam jeritan kesedihan
Namun tiada suara bergeming
Nurani tak lagi menerangi
Dunia ku,
Berapa lama kah kau mampu bertahan ?
Kerapuhan hati yang kian menjadi
Cukup kah waktu yang di miliki
Tuk kembali mekarkan bunga hati
Dunia ku,
Kian hari yang terlewati
Berjuta bencana datang menyapa
Mengetuk pintu nurani tiap insan
Namun semua terlewat tanpa makna
Dunia ku,
Pantaskah air mata mengalir
Kala sapa bencana menerpa
Pantaskah sebuah doa terucap
Jika hati tiada keiklasan
Dunia ku,
Begitu bayak air mata mengalir
Basahi tubuhmu yang makin rentan
Namun satu yang terpikir
Tuk apakah tangisan itu ?
Dunia ku,
Tangis yang terdengar
Tak tunjukan penyesalan
Hanya terlihat jiwa rapuh
Kehilangan keserakahan duniawi
Dunia ku,
Sampai kapan smua terjadi
Saat fitnah syeitan begitu gencar
Saat maksiat jadi kesenangan
Saat manusia hilang jati diri
Di mana arah tuk pulang ?
Dunia ku,
Kini terasa waktu sedikit
Saat tawa menghias wajah
Saat kenikmatan dunia jadi rebutan
Saat kesesatan jadi perjuangan
Cukup kah waktu tuk kembali pulang ?
Dunia ku,
Kini waktu berlalu tiap detik
Kini bencana bersiap tuk menghancurkan
Namun begitu kelam mata hati
Tak mampu dengarkan isyarat alam
Dunia ku,
Biar lah semua jadi hukuman
Tuk ajarkan pada insan
Satu titik perpisahan
Bahwa dunia takkan abadi.
Oh dunia ku,
Biar ku terlelap dalam tidur agar ku terbebas dari belenggu kesesatan dunia
(13)
RAGAKU
RAGAKU
Tuhan jika aku tangisi sebuah dosa
Hukum aku dengan karmamu
Tuhan jika aku menangis dalam penyesalan
Beri aku sebuah petunjuk
Tuhan jika aku melangkah dalam kesesatan
Hambati langkah ku dgn kegagalan
Tuhan jika aku melangkah tuk kebaikan
Buka aku jalan menuju surgamu
Tuhan jika aku tertawa dalam kesenangan
Bisukan mulutku dari duniawi
Tuhan jika aku tersenyum dalam kekurangan
Bukan pintu hatiku tuk keiklasan
Tuhan jika mata ku tuk melihat gemerlap dunia
Butakan mataku dengan api neraka
Tuhan jika mataku tuk mencari cintamu
Bening kan lah mataku tuk membaca ayatmu
Tuhan jika telingaku tuk mendegar bisikan iblis
Tulikan telingaku hingga tak mampu mendengar
Tuhan jika telingaku tuk mendegar ayat-ayat mu
Berikanlah aku pendengaran yang sempurna.
Tuhan fungsikanlah tubuhku tuk mencari cintamu.
(14)
KURSIKU
Kursi ku !
Singasanaku
Ku duduk santai
Tak peduli tanggung jawab
Kursi ku !
Beri aku kekuasaan
Ku punya kebebasan
Tentukan apapun semauku
Kursi ku !
Beri aku kemudahan
Tak peduli kesukaran orang
Asal ku tetap berkuasa
Kursi ku !
Beri aku kuasa mutlak
Penuhi kewajiban lewat janji palsu
Penuhi kantong lewat penipuan
Karna aku yang berkuasa
Kursi ku !
Jangan geser posisi ku
Agar aku tetap jaya
Di balik derita rakyat banyak
(15)
PENYESALAN
Langkah yang kulalui
Kulalui beiringan kisah hidup
Hidup yang makin terasa hampa
Hampa oleh fananya dunia
Kutanyakan pada diri berulang kali
Tiap kali aku selalu berpikir
Pikiran-pikiran yang menguasai diri
Seolah diri tak lagi bisa bersuara
Titik jenuh di sana sebuah penantian
Penantian lama tak kunjung pulang
Pulang kembali ke titik awal
Awal sebuah hidup baru tuk di jalani
Fananya perjalanan hidup ini
Membakar semua nurani hidup ini
Saat jiwa raga terlepas dari nurani
Diri larut dalam malangnya kehidupan fana
Kini kutitipkan sebuah doa
Doa yang kupanjatkan saat bimbang
Saat diri jenuh tak lagi kuasa menahan
Penyesalan singgah jua di lubuk hati
Lihat lah air mata yang menetes
Sejuk membasahi nurani
Saat penyesalan menyirami kalbu
Di situ ada ketenangan yang nyata
Langkah yang kini kulalui
Tak lagi bimbang terasa hati
Hati terasa lega
Tersiram oleh air penyesalan
(16)
QUR’AN
Ku alunkan sebuah irama syahdu
Terdengar nyaring menusuk kalbu
Ada kesejukan yang terasa
Saat lantunan ayat suci terdengar indah
Merekah bunga hatiku
Mekar indah penuh keharuman
Terangnya sinaran kalbu
Membuat langkahku tak pernah tersesat
Alunan ayat suci
Menentramkan jiwaku
Menyejukkan kalbuku
Hingga kokoh tak tergoyahkan
(17)
PEDOMANKU
Dalam AL-Qur’an kutemukan penawar hati
Dalam sholat ku temukan kebahagian hati
Dalam keimanan ku temukan ketentram hidup
Dalam keridaan ku temukan ketulusan hati
Cantikku kutemukan dalam senyum
Kehormatanku ku temukan dalam hijab
Ketenangan jiwaku kutemukan dalam keiklasan
Ketentaraman pikiranku kutemukan dalam dzikir
Islam mengajar kan ku mencari bahagia sejati
Islam menuntunku menjadi wanita sejati
Islam membimbingku menjadi manusia beraklak
Dalam islam kutemukan kedamaian hidup
PEDOMANKU
Dalam AL-Qur’an kutemukan penawar hati
Dalam sholat ku temukan kebahagian hati
Dalam keimanan ku temukan ketentram hidup
Dalam keridaan ku temukan ketulusan hati
Cantikku kutemukan dalam senyum
Kehormatanku ku temukan dalam hijab
Ketenangan jiwaku kutemukan dalam keiklasan
Ketentaraman pikiranku kutemukan dalam dzikir
Islam mengajar kan ku mencari bahagia sejati
Islam menuntunku menjadi wanita sejati
Islam membimbingku menjadi manusia beraklak
Dalam islam kutemukan kedamaian hidup
(18)
DOSA
Apa sih dosa ?
Kenapa dosa selalu di puji
Terasa nikmat bagi pengagumnya
Tanpa pernah berpikir dosa
Mengapa dosa begitu populer ?
Merasuk jiwa tiap insan
Menjadi kebutuhan dalam hidup
Hingga kematian jadi no.2
Dosa oh dosa
Begitu eloknya dirimu
Penuh kenistaan dan keburukan
Namun tetap jadi idola
Kini ku bertanya pada dosa
Seperti apakah dirimu wahai dosa
Hingga kau selalu di kejar-kejar
Bisahah kau jawab pertanyaanku
Dalam kegelapan ternyata terjawab
Dalam kelemahan iman dia manfaatkan
Dalam kekerasan dia tertawa
Dalam kemaksiatan dia menari ria
Ternyata itulah dia dosa
Harganya mahal
Waktunya singkat
Perbuatannya susah
Tapi tetap jadi kesenangan
Lalu kubertanya pada kematian
Apakah itu kematian ?
Dia jawab dengan singkat
Semua akhir dari perbuatan dosa
Namun azabnya takkan hilang sepanjang masa.
(19)
SAHABATKU
Dalam lamunan ku teringat akan dirimu
Canda tawa senda gurau bersama
Kita lalui jalan yang sama
Tak terasa akan hambatan
Karna hadir kita saling mengisi
Namun perjalanan kita tak selalu sama
Ada waktuku kan melepaskanmu
Saat masa lain datang menjemputmu
Langkah kita tak seiring lagi
Kini waktunya t’lah tiba
Saat perpisahan harus terucap
Kurasakan ada gelisah di hati
Sosokmu tak di sisiku lagi
Kau pergi tuk langkah yang baru
Namun dalam lamunan kuteringat dirimu
Begitu banyak kenangan berharga tersimpan
Hinggaku mampu tersenyum mengingatmu
Karna kau tetap sahabat sejatiku
Writted By Fitrie
4 komentar:
sangat indah sekali puisi-puisinya...
membacanya seakan membuka mata hati yang selama ini tertutup lumpur dosa...
boleh saya add blog anda dalam blog saya?
salam kenal,
www.akudanpena.co.cc
setelah membaca puisinya, yang ada dibenak saya begini:
bak ular kekenyangan
bak singa mengejar mangsa
wangi kembang bertebaran
angin bertiup sepoi menidurkan
bintang menghias cakrawala
bulan pun bersinar dengan terangnya
kekasih pergi menyesakkan
sang pujaan teramat merindukan
damai lautan kala mentari terbit
menyaksikan ikan di bawah dermaga
kumandang adzan kala senja
debur ombak tunaikan salat
jatuh cinta
senyum nona berwajah permai
seruling bambu menggema
mengalun syahdu memecah langit
nada biola menusuk
menancap ditelinga
lebah menghisap bunga
burung perkit membuat sangkarnya
kebersamaan
ternoda
terbuang
padi menguning
ramai dituai
lembut jemari bayi
tangis di tengah malam
ibu menimang
badan yang lelah ditinggalkan
jauh perjalanan
sebentar lagi sampai
menunggu
nyawa dan cinta menjelma
ruh dan cinta disatukan
keajaiban
hijau dedaunan
embun pagi menyejukkan
bunga bermekaran
rupa taman menentramkan
aku yang sendirian
puisi kamu menyentuh dari segala penjuru mulai dari aktifitasku sehari'' sebagai seorang wartawan nyambi menjadi tekhnisi komputer yang paling menyentuh puisi kamu tentang cinta , keyakinan , kehidupan . lanjutkan karya kamu ....MAKASSAR memujimu
sanngat menyentuh puisi anda.....izinkan saya mengambil....tersentuh hati saya tatkala membaca puisi ttg manusia..
Posting Komentar